Apa sih itu Pendidikan Anak Pra-Sekolah? Dulunya saya mengira kalau taman kanak-kanak bukan merupakan sebuah bentuk pendidikan anak pra-sekolah. Setelah membaca-baca melalui beberapa artikel apa yang saya kira sebelumnya tentang pendidikan anak pra-sekolah ini pun terbantahkan.
Pendidikan pra-sekolah adalah pendidikan yang diberikan kepada anak-anak balita sejak masuk sekolah taman kanak-kanak atau pendidikan dasar pertama yaitu SD. Bentuk pendidikan anak pra-sekolah saat ini telah dimulai pada pendidikan anak usia dini (PAUD). Biasanya penyelenggara PAUD ini berasal dari masyarakat sendiri atau dari pihak LSM yang bergerak di bidang pendidikan atau organisasi lainnya yang bergerak di bidang pendidikan.
Pendidikan anak usia dini diberikan pada saat satu tahun sebelum seorang anak masuk ke sekolah formal seperti TK atau SD. Pada saat anak telah memasuki pendidikan pra-sekolah, seorang guru PAUD akan menerapkan konsep belajar yaitu
"Belajar Sambil Bermain". Jadi pada intinya orang tua memasukkan anaknya ke PAUD untuk lebih mempersiapkan perkembangan si anak (motorik kasar dan motorik halus) untuk masuk ke sekolah formal.
"Belajar Sambil Bermain". Jadi pada intinya orang tua memasukkan anaknya ke PAUD untuk lebih mempersiapkan perkembangan si anak (motorik kasar dan motorik halus) untuk masuk ke sekolah formal.
Peran seorang guru di PAUD akan sangat penting dalam pengendalian dan pengawasan perkembangan anak agar perkembangan si anak ke arah yang baik.
Untuk merancang pendidikan anak, para orang tua dan guru perlu berpikir agar tidak terlalu banyak menuntut keterampilan di luar kemampuan anak.
Berikut beberapa kurikulum pendidikan pra-sekolah:
1. Kurikulum terpisah, artinya dalam setiap mata pelajaran mempunyai kurikulum tersendiri dan satu dengan yang lainnya tidak ada keterkaitannya, karna masing-masing mata pelajran mempunyai organisasi yang terintegrasi.
2. Kurikulum saling berkaitan, ialah antara masing-masing mata pelajaran mempunyai keterkaitan, dan keterkaitan itu dapat dirasakan oleh anak pada saat belajar, untuk dapat diintegerasikan.
3. Kurikulum terintegrasai, adalah seluruh mata pelajaran merupakan satu kesatuan yang utuh atau bulat. Dari kurikulum ini anak akan menndapati pengalaman yang sangat luas.
2. Kurikulum saling berkaitan, ialah antara masing-masing mata pelajaran mempunyai keterkaitan, dan keterkaitan itu dapat dirasakan oleh anak pada saat belajar, untuk dapat diintegerasikan.
3. Kurikulum terintegrasai, adalah seluruh mata pelajaran merupakan satu kesatuan yang utuh atau bulat. Dari kurikulum ini anak akan menndapati pengalaman yang sangat luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar