Sabtu, 23 Juni 2012

Efektifkah Blog Mata Kuliah Pendidikan?

Selamat malam semuanya, apa kabar nih? Udah lama ga mengeluarkan ide tulisan dari kepala nih. Sebenarnya ini tulisan sudah lama ingin saya publish, tetapi karena berbagai alasan yang jadinya tertunda deh. Tulisan ini cuma sekedar testimoni saya pribadi berdasarkan pengamatan saya yang sekilas saja. Tapi mudah-mudahan buat teman yang membacanya bisa memberikan masukan.

Langsung aja ya....

Setelah mengetahui bahwa Mata Kuliah Psikologi Pendidikan mewajibkan mahasiswanya membuat blog sendiri saya sendiri merasa sangat senang.Karena dalam benak saya, saya kembali punya wadah untuk mengeluarkan tulisan-tulisan mengenai sepak bola (saya kalau tidak jadi pemain bola, saya pengen jadi komentator sepak bola (selain pekerjaan saya nanti)). 

Tapi setelah melalui berbagai tantangan dalam pembuatan blog, kini blog saya (menurut pendapat saya) sudah cukup memuaskan. Tetapi yang membuat saya kecewa adalah minimnya perhatian teman-teman lainnya untuk mengunjungi blog saya. Dari hasil yang dikirimkan oleh blogger.com menyatakan bahwa blog saya tidak pernah dikunjungi oleh teman-teman. Walaupun demikian saya tetap memiliki tekad untuk terus memperbaharui postingan saya di blog ini. 

Mengapa kunjungan teman ke blog temannya itu sangat penting? Selain untuk memupuk persaudaraan, setidaknya komentar yang ditinggalkan oleh teman akan sangat membangun apabila yang dikomentarkan itu berkaitan dengan pengembangan penulisan dan tampilan blog.

Dengan yang ada saat ini saya jadi teringat akan salah satu jenis ABK, yaitu autis. Seakan-akan postingan yang saya sering ketik itu hanya saya yang menikmatinya saja, jauh dari dunia orang lain. Saya seakan-akan bermain dengan khayalan dan dunia saya sendiri saja. Ya, walaupun ada abang Armen yang sering mengkomen blog saya. Tapi saya rasa ini dialami juga oleh teman yang lain.

Saya juga mungkin melakukan hal seperti itu, tetapi sebelumnya saya sering kok membuka blog teman. Tetapi saat saya memberikan komen saya tidak mendapatkan jawaban atar komentar saya di postingan milik teman.

Saya rasa demikian saja postingan kali ini, berhubung sudah hampir tengah malam. Tapi intinya saya senang kok mengikuti proses perkuliahan di Mata Kuliah Psikologi Pendidikan ini. Thanks a lot Bu!

Minggu, 17 Juni 2012

Emotional Intelligence itu Penting?

Selama ini para orang tua memberikan banyak perhatian pada IQ (Intelligence Quotient). IQ diasosiasikan dengan kepandaian yang diwujudkan dalam kepandaian anak di sekolah. Khususnya kepandaian dalam ilmu pasti. Hal lain yang dulu juga diyakini orang adalah IQ yang berlaku umum. Jadi anak-anak yang ber-IQ diatas 120 lebih mudah untuk bisa mengambil jurusan yang ia minati di perguruan tinggi. Dari fakultas kedokteran hingga fakultas sastra. Bahkan seakan-akan sudah diramalkan dia bakalan sukses sebagai apa saja, dari birokrat sampai pengusaha.

Memang selama 20 tahun terakhir ini ditemukan bahwa ada peningkatan skor IQ sebanyak 20 poin (Shapiro, 1997). Kenyataan ini memperlihatkan bahwa orang tua dan masyarakat berhasil meningkatkan kemampuan anak secara kognitif. Namun ternyata IQ saja tidak cukup. Kita banyak melihat contoh di masyarakat, orang dengan prestasi di sekolah biasa saja bisa menjadi orang yang sangat sukses, ataupun sebaliknya akhir akhir ini banyak contoh terjadi juga penurunan kualitas dalam masyarakat seperti dengan banyaknya kasus kriminalitas, drop out sekolah, penyalahgunaan narkoba pada anak dan remaja. Keadaan ini menunjukan bahwa IQ yang tinggi, yang ditunjukan dengan peningkatan skor IQ, tidak cukup untuk bekal anak dalam menghadapi kehidupannya. Skor IQ meninggi ini disertai dengan menigkatnya kesejahteraan anak anak tersebut.


Di tahun 1990 (dalam papalia 2004) dua orang psikolog Peter Salovey dan John Maye menciptakan istilah baru yaitu Emotional Intelligence atau kecerdasan Emosi (EI). Kecerdasan Emosi menurut kedua psikolog ini adalah kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi. Kemampuan ini dianggap sebagai komponen penting dalam tingkah laku yang cerdas. Istilah EI ini kemudian dikembangkan oleh Daniel Goleman dari berbagai penelitian yang dilakukannya, ia menemukan bahwa orang-orang yang sampai pada posisi puncak umumnya mempunya EI yang baik.


Emotional Intelligence memainkan peran yang amat penting bagi seseorang untuk dapat menerapkan pengetahuan yang ia miliki. Dengan EI yang baik, seseorang akan dapat bekerja secara efektif dalam tim, mengenali dan berespon terhadap perasaan diri dan orang lain secara tepat serta dapat memotivasi diri sendiri dan orang lain (Cadman & Brewer, 2001 dalam Papalia, 2004). Lebih lanjut lagi EI amat mempengaruhi hubungan personal dan kemampuan manajemen stress (Cherniss, 2002 dalam Papalia, 2004). Jadi pada dasarnya EI yang baik akan memberi ruang gerak lebih besar bagi IQ untuk tumbuh maksimal. Seperti tercantum pada point ke-dua dari opini Mayer & Salovey tahun 1997. “EI dapat mengatur secara sadar sehingga mampu memajukan pertumbuhan emosi dan Intelektual umum” anak yang emosinya stabil akan lebih mudah berkonsentrasi dan berpikir logis, mampu memotivasi dirinya untuk fokus pada aktivitas yang konstruktif dan membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar.


Emotional Intelligence

Siapapun bisa marah, marah itu mudah. Tetapi, marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik, bukanlah hal mudah.
(Aristoteles, The Nicomachean Ethics)

Kecerdasan

Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi kemampuan membaca, menulis, berhitung, sebagai jalur sempit ketrampilan kata dan angka yang

Sabtu, 09 Juni 2012

Simulasi Paedagogi dan Andragogi

Pada perkuliahan Jum'at 8 Juni 2012, kami dibagi atas 20 kelompok. Masing-masing kelompok ada yang terdiri dari 3 orang dan beberapa kelompok ada yang 4 orang. Kami diberikan tugas untuk membuat contoh sebuah situasi yang dapat menggambarkan bagaimana proses paedagogi maupun proses andragogi ini berlangsung.

Maka saya beserta teman kelompok saya yaitu Winda Rizka, dan Jan Pringatan Purba merencanakan sebuah simulasi. Simulasi kami bercerita tentang seorang ayah yang memiliki dua orang anak yang bersekolah ke luar kota (Medan), sementara ayahnya tinggal di kampung (Toba). Si anak sulung (laki-laki) duduk di bangku perkuliahan, dan si bungsu (perempuan) masih duduk di bangku SMP). Saya berperan sebagai si anak sulung, Jan Pringatan sebagai ayah, dan Winda Rizka sebagai si bungsu.

Pada awal minggu kedua si ayah menghubungi si bungsu, berikut percakapan mereka:

Ayah: Halo Winda, apa kabar?
Winda: Ayah.. Baik ayah! Ayah apa kabar nih?
Ayah: Ayah baik dek. Bagaimana sekolah kamu? tidak ada masalah kan?
Winda: Sekolahku masih lancar ayah. Tidak ada masalah ayah.
Ayah: Abangmu dimana dek, kok ayah hubungi tidak pernah diangkat teleponnya?
Winda: Abang lagi di luar Yah, oh handphone tinggal Yah. Tadi pagi buru-buru berangkat kuliah soalnya telat bangun Yah.
Ayah: Ohh. Oia bagaimana uang yang ayah kirim dek?
Winda: Masih cukup kok yah, masih ada sisa lebih dari setengahnya yah.
Ayah: Iah dek, pintar-pintalah ngatur uangnya. Supaya hemat kamu masak dirumah aja, biar uangnya ga habis jadi kamu bisa menabung dek.
Winda: Iah Yah.

Kemudian pada akhir minggu kedua si sulung dan bungsu terlibat dalam sebuah percakapan. Si sulung berniat untuk meminjam uang si adek karena uang bulanan yang ia miliki sudah habis. Ini dikarenakan si sulung sendiri yang mengatur keuangannya tanpa mengikuti perhitungan dari ayahnya (self-centered).

Edwin: Dek, uang bulananmu sisa berapa dek?
Winda: Uang bulanan Winda masih ada sisa setengah bang. Kenapa bang?
Edwin: Oh. Oia dek, abang boleh pinjam uang kamu ga dek?
Winda: Memangnya uang abang kemana?
Edwin: Uang abang cepat habis dek, ntah kemana habis. Soalnya abang makan di luar terus nih.
Winda: Makanya abang makan di rumah aja nanti bang. Yaudah bang nanti aku pinjamin.
Edwin: Oke dek. Makasih sebelumnya ya dek. Nanti kalau uang bulanan dikirim lagi abang balikin.

Dalam simulasi ini yang menjadi contoh paedagogi adalah bagaimana si ayah menjadi teacher-centered dimana si anak masih mendapatkan arahan yang cukup intens dalam mengelola keuangannya. Dan yang menjadi contoh andragogi yaitu dimana si sulung menjadi self-centered yang menerima uang bulanannya sendiri dan mengolah uang berdasarkan pengalamannya.

Jumat, 08 Juni 2012

Teori Belajar Andragogi

             Berhubung besok ada mata kuliah Psikologi Pendidikan dan materinya adalah tentang Andragogi, maka ada baiknya saya memposting apa itu "Andragogi" berdasarkan apa yang telah saya baca dari berbagai sumber.

1.     Pengertian Teori Belajar Andragogi

                Andragogi berasal dari bahasa Yunani kuno: "aner", dengan akar kata andr, yang berarti orang dewasa, dan agogus yang berarti membimbing atau membina. Istilah ini awalnya digunakan oleh Alexander Kapp, seorang pendidik dari Jerman, pada tahun 1833, dan kemudian dikembangkan menjadi teori pendidikan orang dewasa oleh pendidik Amerika Serikat, Malcolm Knowles (24 April 1913 -- 27 November 1997). Banyak praktik proses belajar dalam suatu pelatihan yang ditujukan kepada orang dewasa, yang seharusnya bersifat andragogis, dilakukan dengan cara-cara yang pedagogis. Dalam hal ini prinsip-prinsip dan asumsi yang berlaku bagi pendidikan anak dianggap dapat diberlakukan bagi kegiatan pelatihan bagi orang dewasa. 
Malcolm Knowles dalam publikasinya yang berjudul "The Adult Learner, A Neglected Species" yang diterbitkan pada tahun 1970 mengungkapkan teori belajar yang tepat bagi orang dewasa.
            Dengan demikian maka kalau ditarik pengertiannya, maka andragogi secara harfiah dapat diartikan sebagai ilmu dan seni mengajar orang dewasa. Namun karena orang dewasa sebagai individu yang sudah mandiri dan mampu mengarahkan dirinya sendiri, maka dalam andragogi yang terpenting dalam proses interaksi belajar adalah kegiatan belajar mandiri yang bertumpu kepada warga belajar itu sendiri dan bukan merupakan kegiatan seorang guru mengajarkan sesuatu (Learner Centered Training/Teaching). 

                
Teori Knowles tentang andragogi dapat diungkapkan dalam empat postulat sederhana:
  1. Orang dewasa perlu dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi dari pembelajaran yang mereka ikuti (berkaitan dengan konsep diri dan motivasi untuk belajar).
  2. Pengalaman (termasuk pengalaman berbuat salah) menjadi dasar untuk aktivitas belajar (konsep pengalaman).
  3. Orang dewasa paling berminat pada pokok bahasan belajar yang mempunyai relevansi langsung dengan pekerjaannya atau kehidupan pribadinya (Kesiapan untuk belajar).
  4. Belajar bagi orang dewasa lebih berpusat pada permasalahan dibanding pada isinya (Orientasi belajar).
               Dalam Andragogy inilah, kita kenal istilah-istilah Enjoy Learning, Workshop, Pelatihan Outbond,dll, dan dari konsep Pendidikan Andragogy inilah kemudian muncul konsep-konsep Liberalisme pendidikan, Liberasionisme pendidikan dan Anarkisme pendidikan. Liberalisme pendidikan bertujuan jangka panjang untuk melestarikan dan memperbaiki tatanan sosial yang ada dengan cara mengajar setiap siswa sebagaimana cara menghadapi  persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari secara efektif.

                Sekian dulu ya sedikit briefing dari saya untuk materi kuliah Andragogi nanti pagi, intinya Andragogi merupakan sistem atau teknik mengajar kepada orang yang sudah dewasa. Saat mata kuliah berakhir saya akan menambahkan postingan mengenai Andragogi.

Kalau mau baca sumber saya klik saja disini ya atau yang ini!

Kamis, 07 Juni 2012

TUGAS MINI PROYEK 2011/2012

     PERENCANAAN

Latar Belakang

Tata Cara Pembelajaran di zaman dulu dan sekarang jelas berbeda bisa dilihat dari cara guru mengajar di zaman dulu yang keras hingga sekarang yang ramah. Selain itu juga bisa dilihat jika dulu gurulah yang menjadi pusat informasi dan siswa yang menerimanya, jauh dari zaman sekarang dimana guru hanya menjadi fasilitator untuk membantu siswanya dalam proses belajar dan siswa mulai di ajarkan untuk mencari informasi secara individual. Diantara berbagai faktor-faktor dalam mendukung pembelajaran,  media dalam proses belajar sudah pasti telah menjadi faktor yang sangat penting. hal ini terjadi jelas karena kemajuan zaman yang serba teknologi ini menyebabkan segala informasi menjadi lebih mudah tuk didapatkan.

Di sini kami mengambil topik “Peran Teknologi Sebagai Media Belajar” kenapa teknologi? Karena di  zaman yang serba maju ini teknologi sudah menjadi hal yang makin biasa . Dalam bidang pendidikan teknologi seolah-olah telah menggantikan banyak hal, misal ; seorang siswa tak perlu lagi selalu terpaku hanya terhadap guru dan buku, mereka sekarang bisa mendapatkan informasi yang begitu banyak hanya dengan 1 tangan, melalui mobile phone misalnya, ataupun dengan laptop yang makin kecil dan ringan. Untuk seorang pelajar, teknologi seharunya menjadi hal yang rumit dan tak gampang tuk digunakan dengan maksimal. Dibalik hal-hal positive yang ada di zaman teknologi ini, sudah pasti ada pula hal-hal negatife didalamnya.Kami ingin melihat apakah siswa siswi sekarang sudah masuk ke zaman Ubiquitos Computing dimana kita tahu di zaman UC adalah dimana 1 orang memiliki banyak computing dalam arti ini seseorang tak lagi hanya terpaku pada 1 alat melainkan banyak alat yang berbentuk Mobile. Juga melihat apakah U-Learning sudah memasuki kehidupan anak SMA Swasta Harapan 3 kelas X-B. 

Permasalahan:

       Apakah peranan orangtua dalam memfasilitasi anak untuk menerapkan UL?
2.       Apakah peranan sekolah dalam memfasilitasi siswanya untuk menghadapi UL?
3.       Apakah siswa sudah menggunakan UL?
4.       Apakah fungsi UC dalam mendukung proses belajar mengajar?
      
                Tujuan:

1.       Untuk mengetahui peranan orangtua dalam memfasilitasi anak untuk menerapkan UL.
2.       Untuk mengetahui peranan sekolah dalam memfasilitasi siswanya untuk menghadapi UL.
3.       Untuk mengetahui apakah siswa mengenal UC dan apakan telah menggunakan yang namanya UL.
4.       Untuk mengetahui fungsi UC dalam mendukung proses belajar mengajar pada siswa. 

          Manfaat:

1.       Agar mengetahui peranan orangtua dalam memfasilitasi anak untuk menerapkan UL.
2.       Agar mengetahui peranan sekolah dalam memfasilitasi siswanya untuk menghadapi UL.
3.       Agar mengetahui apakah siswa mengenal UC dan apakan telah menggunakan yang namanya UL.
4.       Agar mengetahu fungsi UC dalam mendukung proses belajar mengajar pada siswa.

Minggu, 03 Juni 2012

Pasca 40 Tahun Bom Napalm Vietnam


Dalam foto yang mendunia tentang Perang Vietnam, seorang gadis kecil 9 tahun tampak berlari ketakutan dengan beberapa temannya. Mulutnya terus meratap "Panas sekali, panas sekali!" saat berjalan meninggalkan desanya yang terbakar.

Ia telanjang bulat karena bajunya yang terpapar gumpalan napalm, lebur. Kulit tangannya terkelupas. Dia akan menjadi korban tanpa nama andai saja fotografer Associated Press, Huynh Cong "Nick" Ut, melewatkan momen beberapa menit itu.

Melalui foto inilah, ia mengkomunikasikan kengerian Perang Vietnam dengan tanpa kata-kata. Foto ini membantu mengakhiri salah satu perang yang paling memecah belah dalam sejarah Amerika. Kelak kemudian hari, fotonya diganjar Penghargaan Pulitzer.

Kini, gadis kecil itu telah menjadi seorang ibu. "Aku ingin melarikan diri dari masa lalu," kata Kim Phuc, yang kini berusia 49 tahun. "Tapi menurutku gambar itu tidak pernah membiarkan aku pergi."

Ia menuturkan, semua bermula pada tanggal 8 Juni 1972, ketika Phuc mendengar jeritan prajurit, "Kita harus habiskan tempat ini. Mereka akan mengebom di sini, dan kita akan mati!"

Beberapa detik kemudian, ia melihat ekor bom asap kuning dan ungu melingkar di sekitar kuil Cao Dai tempat keluarganya telah ditampung selama tiga hari, saat pasukan Vietnam Utara dan selatan berjuang untuk mengontrol desa mereka.

Ia melihat ke atas saat pesawat Vietnam Selatan, Skyraider, menukik ke arahnya, menjatuhkan semacam tabung.

Surat dari Tuhan

Anakku,

Engkau mungkin tidak mengenal Aku,

tetapi Aku mengenal segala sesuatu tentang dirimu (Mazmur 139:1)

Aku tahu kalau engkau duduk atau berdiri (Mazmur 139:2)

Aku mengerti segala jalanmu (Mazmur 139:3)

Setiap helai rambut kepalamu

terhitung semuanya (Matius 10:29-31)

Karena engkau diciptakan dalam gambar dan rupaku (Kejadian 1:27)

Di dalamKu engkau hidup,

engkau bergerak dan engkau ada

sebab engkau ini adalah keturunanKu (Kisah Rasul 17:28)

Aku mengenal engkau

sejak sebelum engkau ada dalam kandungan (Yeremia 1:4-5)

Aku memilih engkau dari semula,

sebelum Aku menciptakan segalanya (Efesus 1:11-12)

Engkau ada bukan karena suatu kesalahan

karena hari-harimu ada tertulis dalam kitabKu (Mazmur 139:15-16)

Aku telah menentukan waktu yang tepat

untuk kelahiranmu

dan di mana engkau akan hidup (Kisah Rasul 17:26)

Kejadianmu dahsyat dan ajaib

karena aku menenun engkau

dalam kandungan ibumu (Mazmur 139:13-14)

dan mengeluarkan engkau

pada hari engkau dilahirkan (Mazmur 71:6)

Seringkali Aku tidak dipahami

oleh mereka yang tidak mengenal Aku (Yohanes 8:41-44)

Aku tidak berada di tempat jauh dan murka

tetapi Aku adalah Kasih yang sempurna (I Yohanes 4:16)

Dan kerinduanku untuk

mengaruniakan kasihKu untukmu

semua itu karena engkau adalah anak-Ku

dan Aku adalah Bapamu (I Yohanes 3:1)

Aku memberikan lebih dari yang dapat diberikan

bapamu yang di dunia (Matius 7:11)

Karena Akulah Bapamu di surga

yang adalah sempurna (Matius 5:48)

Setiap pemberian yang baik

dan setiap anugerah yang sempurna

Engkau terima dari tanganKu (Yakobus 1:12)

karena Akulah pemeliharamu dan

Aku memberi semua yang engkau perlukan (Matius 6:31-33)

RancanganKu yang diberikan kepadamu

adalah hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11)

karena Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal (Yeremia 31:3)

PikiranKu terhadap engkau tidak terhitung

seperti pasir di tepi pantai (Mazmur 139:17-18)

dan Aku bergirang karena engkau

dengan sukacita dan sorak sorai (Zefanya 3:17)

Aku tak pernah berhenti berbuat baik kepadamu (Yesaya 32:40)

Karena engkaulah harta kesayanganKu (Keluaran 19:5)

Aku merindukan untuk mengokohkan engkau

dengan hatiKu dan jiwaKu (Yeremia 32:41)

Aku akan menunjukkan kepadaMu

hal yang besar dan ajaib (Yeremia 33:3)

jika engkau mencari Aku dengan segenap hatimu

engkau akan menemukan Aku (Ulangan 4:29)

Bergembiralah karena Aku,

maka Aku akan memberikan kepadamu

apa yang diinginkan hatimu (Mazmur 37:4)

karena Akulah yang mengerjakan di dalammu

kemauan itu (Filipi 2:13)

Aku dapat melakukan jauh lebih banyak

dari pada yang engkau pikirkan (Efesus 3:20)

karena Akulah yang menganugerahkan

penghiburan abadi kepadamu (2 Tesalonika 2:16-17)

Akulah juga Bapa yang menghiburmu

dalam segala penderitaanmu (2 Korintus 1:3-4)

Ketika engkau patah hati

Aku berada dekat kepadamu (Mazmur 34:18)

Seperti seorang gembala menggembalakan dombanya

Aku membawa engkau dekat ke hatiku (Yesaya 40:11)

Suatu hari Aku akan menghapus

semua air mata dari matamu

dan Aku akan mengangkat semua kesusahan

yang engkau derita di atas bumi (Wahyu 21:3-4)

Akulah Bapamu,

dan Aku mengasihimu

seperti Aku mengasihi putraKu, Yesus (Yohanes 17:23)

karena di dalam Yesus,

kasihKu kepadamu dinyatakan (Yohanes 17:26)

Dialah gambar wujud dari keberadaanKu (Ibrani 1:3)

Ia datang untuk menyatakan

bahwa Aku di pihakmu, dan bukan untuk melawanmu (Roma 8:31)

dan untuk memberitahumu,

bahwa Aku tidak memperhitungkan pelanggaranmu

Yesus mati supaya engkau dan Aku

dapat diperdamaikan (2 Korintus 5:18-19)

KematianNya adalah pernyataan terbesar

dari kasihKu untukmu (1 Yohanes 4:19)

Aku menyerahkan semua yang Aku sayangi

supaya Aku mendapatkan kasihmu (Roma 8:32)

Jika engkau menerima anugerah anakKu Yesus

engkau juga menerima Aku (1 Yohanes 2:23)

Dan tidak ada lagi yang akan memisahkan

engkau dari kasihku (Roma 8:38-39)

Kembalilah dan Aku akan mengadakan pesta terbesar

yang pernah ada di surga (Lukas 15:7)

Selamanya Aku adalah Bapa

dan selamanya Aku tetaplah Bapa (Efesus 3:14-15)

PertanyaanKu adalah:

Maukah engkau menjadi anakKu ? (Yohanes 1:12-13)

Aku menanti-nantikan engkau (Lukas 15:11-32)

Dengan kasih,

Bapamu, Allah yang Maha Kuasa.

Sabtu, 02 Juni 2012

Sandi Rahasia Polisi

Dalam menjalankan aktivitasnya sebagai penegak hukum, polisi memiliki sandi-sandi tersendiri yang diketahui tiap-tiap jajarannya. Berikut adalah sandi-sandi yang kerap digunakan oleh polisi dalam melaksanakan tugasnya:

SANDI ANGKA
1-1 : Hubungi per telepon
1-4 : Ingin bicara diudara (langsung)
3-3 : Penerimaan sangat jelek/orang gila
3-3L : Kecelakaan korban luka
3-3M : Kecelakaan korban material
3-3K : Kecelakaan korban meninggal
3-3KA : Kecelakaan kereta api
3-4-K : Kecelakaan, korban meninggal, pelaku melarikandiri
4-4 : Penerimaan kurang jelas
5-5 : Penerimaan baik/sehat
8-4 : Tes pesawat/penerimaannya
8-6 : Dimengerti
8-7 : Disampaikan
8-8 : Ingin berjumpa langsung
10-2 : Posisi/keberadaan
10-8 : Menuju
2-8-5 : Pemerkosaan
3-3-8 : Pembunuhan
3-6-3 : Pencurian
3-6-5 : Perampokan
8-1-0 : Pembunuhan
8-1-1 : Hidup
8-1-2 : Berita agar diulangi (kurang jelas)
8-1-3 : Selamat bertugas
8-1-4 : Laporan/pembicaraan terlalu cepat
8-1-5 : Cuaca
8-1-6 : Jam/waktu
8-1-9 : Situasi

SANDI HURUF
Taruna : Berita
Gelombang : Jam/waktu
Semut : Pelajar
Lalat : Mahasiswa
Pangkalan : Rumah/kediaman
Cangkulan : Kantor/tempat kerja
Gajah : Derek
Komando : Kantor polisi
Tikar : Surat
Buntut tikus : Antena pendek (HT)
Belalai gajah : Antena atas
Laka : Kecelakaan
Jaya 65 : Kebakaran
Timor Kupang Pati : Tempat Kejadian Perkara
Timor Lombok Pati : Telepon
Timor Kupang Ambon : TerKendali Aman
Halong Timur : Handy Talky (HT)
Halong Pati : Hand Phone (HP)
Kupang Rembang : KendaRaan
Kupang Ambon : Kereta Api
Wilis Kendal : Walikota
Kendal Cepu : KeCamatan
Kendal Lombok : KeLurahan
Rembang Wilis : RW
Rembang Timur : RT
Rembang Rembang : Serse
Rembang Solo : Rumah Sakit
Rembang Pati : Rupiah
Anak Kijang : Pencuri/Tersangka
Ambon Demak : Angkatan Darat
Ambon Lombok : Angkatan Laut
Ambon Ungaran : Angkatan Udara
Pati Medan : Polisi Militer
Timor Medan : Tamu/Teman
Lombok-Lombok : Lalu Lintas
Timor Lombok : Lampu Lalu Lintas/Traffic Light
Sepi : Senjata Api
Sajam : Senjata Tajam
Curat : Pencurian Dengan Pemberatan
Curas : Pencurian Dengan Kekerasan
Curanmor : Pencurian Kendaraan Bermotor
Bandung Umar Solo : BUS
Medan-Medan : Metro Mini
Pati Demak Irian : Jam/Waktu
Solo Medan Pati : Pelajar
Solo Medan Ungaran : Mahasiswa
Solo Timur Medan : Rumah/Kediaman
Opak Kendal Jepara : Kantor/Tempat Kerja
Opak Pati Solo : Derek
Lombok Pati : Kantor Polisi
Lombok Irian : Surat
Lombok Demak : Antena Pendek (HT)
Bandung-Bandung : Barang Bukti (BB)
Bandung2 Padat : Makan
Bandung2 Medan : Bahan Bakar Minyak
Lampiran/Ambon : Istri
Monik : Anak
Solo Bandung : Stand By
Solo Garut : SiaGa
Medan Demak : Meninggal Dunia
Pati Ambon Medan : Pengamanan
Ambon Pati-Pati : Apel
Palang Hitam : Mobil Jenazah
Demak Pati Kendal : Dinas Pemadam Kebakaran

Sandi Pangkat Kesatuan
Kresna : Presiden
Bima : Wakil Presiden
Timor Bandung I : Kapolri
Metro I : Kapolda
Timor I : Kapolres
Jajaran 1 : Kapolsek
Jajaran 2 : Wakapolsek
Jajaran 3 : Serse
Jajaran 4 : Sabhara
Jajaran 5 : Bimas/Babinkamtibmas
Jajaran 6 : Lantas/Lalu Lintas


Review Hasil Survey Psikologi Pendidikan

Berdasarkan tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan pada hari Sabtu, 26 Mei 2012 setiap mahasiswa diwajibkan untuk membuat sebuah survey sederhana mengenai Psikologi Pendidikan yang telah diberikan oleh Dosen Pengampuh. Kami menggunakan situs survey online kwiksurveys sebagai media untuk pengisian kuesioner yang kami buat. Dosen Pengampuh memberikan kami syarat untuk memberikan sedikitnya lima pertanyaan dan maksimal sepuluh pertanyaan. Yang nantinya diwajibkan diisi oleh lima puluh orang mahasiswa USU.

Adapun Saya mengangkat isu belajar online sebagai topik pada kuesioner Saya. Saya memberikan tujuh pertanyaan yang akan diisi oleh mahasiswa USU. Saya mengambil situs wikipedia sebagai sumber informasi bagi mahasiswa apabila mendapat istilah baru dalam perkuliahan.
Berdasarkan hasil survey terhadap 55 mahasiswa USU yang terdiri dari 11 laki-laki dan 44 wanita, menunjukkan bahwa 56% responden menyatakan bahwa mereka mengakses wikipedia apabila terdapat istilah yang baru mereka ketahui. Dan hanya 14% yang tidak mengakses walaupun mereka tidak tahu istilah baru tersebut. Dan dari 14% atau 8 koresponden tidak mengakses internet, 5 diantaranya dikarenakan istilah baru tersebut kurang menarik untuk diketahui. Dan terdapat 11 koresponden yang menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui kalau istilah baru tersebut terdapat di wikipedia. Padahal seperti yang kita ketahui, wikipedia merupakan sebuah media online yang menyediakan informasi terbesar saat ini, apalagi wikipedia telah memfasilitasi para penikmatnya dengan berbagai bahasa sesuai yang penikmatnya kuasai.

Hasil survey juga mengungkapkan bahwa 30% koresponden jarang mengakses wikipedia dikarenakan oleh keterbatasan koneksi yang mereka miliki. Ya memang masalah koneksi ini cukup menghambat berjalannya sistem e-learning ini, sebab tidak semua mahasiswa memiliki modem atau akses internet lainnya yang dapat membantu saat ingin mencari informasi melalui wikipedia. Sekitar 21 orang koresponden menyatakan bahwa mereka memiliki situs selain wikipedia yang menyediakan informasi yang mereka butuhkan. Memang benar bahwa saat ini informasi apa saja yang ingin kita cari sudah tersedia diberbagai media online, tentu ini cukup baik bagi bidang pendidikan.

Tentunya dengan hadirnya media online yang menyediakan berbagai informasi juga memiliki dampak buruk bagi seorang mahasiswa. Dimana akan menciptakan budaya mahasiswa yang cenderung lebih instant (mau cepat saja). Mungkin ini merupakan sebuah spekulasi saja dari saya, dibutuhkan penelitian dengan kuantitatif maupun kualitatif untuk mengetahui seberapa besar dampak buruk ini. Dari 55 koresponden yang mengisi survey saya, hanya terdapat 11 koresponden yang menyatakan bahwa akan mencari sumber informasi melalui buku, ini tentu menunjukkan semakin minimnya niat seorang mahasiswa untuk membaca. Seperti yang kita ketahui bahwa buku merupakan gerbang pengetahuan.

Berdasarkan hasil survey yang saya lakukan, saya dapat menarik kesimpulan bahwa situs media online yang menyediakan informasi tentang istilah yang baru diketahui mahasiswa cukup menjadi primadona untuk mengorek informasi penting. Dan yang paling penting bagi mahasiswa tentunya tidak hanya menjadikan media seperti wikipedia saja sebagai sumber informasi pendidikannya, budaya untuk membaca buku sangat perlu untuk semakin ditingkatkan.

 Testimonial 
Mata kuliah pendidikan selalu memberikan hal-hal yang baru kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Psikologi Pendidikan. Beberapa pertemuan sebelumnya kami dikenalkan dengan istilah ubiquitos computing (ubiquitos learning), blended learning, dan juga mini survey yang dilakukan secara online ini. Dengan adanya tugas ini saya kini tahu bagaimana mengolah sebuah survey secara online. Dan tak lupa saya ingin berterima kasih untuk teman-teman semuanya yang sudah mengisi survey saya. Bravo!!