Selasa, 12 April 2016

Surat 'abang' buat Sonya, dari sarjana psikologi


Maaf ya semuanya kalau kali ini abang ngirim surat buat Sonya, bukan juga niatnya untuk melawan para haters terhadap aksi kekanak-kanakan Sonya. Dan bukan juga ngikutin arus yang kekinian, ada kasus dikit kirim surat (emang masih jaman kirim-kirim surat?) :D

Surat abang buat dek Sonya mudah-mudahan buat yang baca senang ya.

Pertama-tama abang mau ucapin turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya buat kehilangan Bapakndu tercinta ya Sonya. Kiranya Bapakndu diterima amal ibadahnya disisi Bapa di Surga.

Yang kedua abang mau bahas tentang kasus Sonya yang kemarin itu. Abang rasa bukan cuman Sonya yang di Medan atau dimanapun kalau ditilang polisi bakal ngandalin deking. Abang juga pernah kok minta tolong teman abang pas mau ditilang, untungnya temen abang ga terlalu mau langsung andalin dekingnya (mungkin kawan abang itu baca surat ini juga hahahaha). Mungkin udah jadi tradisi ya buat bagi siswa di hari terakhir UN bakalan konvoi rame-rame ngerayain kemenangan yang terlalu dini. Dan sudah menjadi tugas polisi untuk menjaga keamanan apabila ada hal-hal yang dianggap mengganggu lalu lintas. Nah apes bagi Sonya dkk hari itu, diberhentikan polisi karena bagasi mobil kok terbuka saat mobil berjalan. Pas kejadian kebetulan lagi banyak wartawan, sehingga pas Sonya ceplas-ceplos ngaku-ngaku anak dari Irjen AD, mereka langsung tahu kalau berita ini bakalan meledak (lumayan honornya hehe).

Sampe saat ini mungkin masih banyak yang merasa marah (baca:tega) atau belum memaafkan kekonyolanmu yang baru mau lulus SMA ini. Namun ada juga kok beberapa yang mulai memahami kesalahanmu dan menjadikannya bahan pelajaran, bahkan ada yang berterima kasih telah mengingatkan mereka untuk tidak melakukan hal ini.

Yang ketiga, abang baru-baru ini baca status facebook senior abang kuliah dulu (nanti abang kenalin kalau Sonya mau). Mereka lagi bahas mengenai fenomena kenapa seseorang mau bawa-bawa nama orang hebat di belakangnya ketika dalam keadaan yang Sonya alami kemarin. Abang mau bahas sedikit nih setelah browsing dan cari sumber yang bisa dipercaya.

Sebelumnya mohon ijin buat sesama sarjana psikologi maupun bagi ilmuwan psikologi yang lebih paham maupun lebih ahli, apabila ada kesalahan dalam penulisan ini mohon dikoreksi ya. Dan beberapa istilah dibawah ini bukan bermaksud menjustifikasi dirimu ya Sonya, hanya sebagai bahan pertimbangan atau referensi saja.

Dalam dunia Psikologi terdapat beberapa istilah yang terkait dengan pengalamanmu ini Sonya, yang baru abang dapat yaitu tentang Basking in reflected glory (BIRGing), Peter Pan Complex dan Cinderella Complex.

1. BIRGing, tenang dek Sonya, abang juga pernah mengalami ini kok. Misalnya pas tim Sepak Bola favorit abang (Manchester United) habis ngalahin rival kuat, abang pasti bakalan bangga dan mengenakan kostum MU sepanjang hari (buat nunjukin kebanggan abang sama tim favorit abang). Konsep BIRGing ini sih berakar dari teori Identitas Sosial, dimana menggambarkan harga diri dan evaluasi diri seseorang dapat ditingkatkan melalui identifikasi dengan kesuksesan orang lain. Basking in reflected glory menurut Aronson (2007) dan Cialdinin, dkk (2010) merupakan pemikiran yang mementingkan diri sendiri, yang mengaitkan diri sendiri dengan kesuksesan orang lain yang ia kenal, sehingga kesuksesan orang tersebut menjadi sebuah kebanggan diri sendiri.

Salah satu kunci untuk BIRGing adalah ketika seseorang mencoba untuk merasakan kejayaan yang dimiliki seseorang padahal ia tidak membantu apapun agar orang tersebut meraih kesuksesan. Mungkin karena Sonya merasa dekat dengan Irjen AD, makanya Sonya sampe melakukan BIRGing karena pada saat itu sedang merasakan ancaman terhadap harga diri Sonya dkk, tujuannya supaya Sonya ga sampe ditilang. Mungkin pada saat itu ada rasa bangga terhadap Bapak Irjen AD atau terhadap diri sendiri karena punya keluarga jenderal (siapa sih yang ga bangga punya kerabat dengan pangkat tinggi, namun waktunya tidak tepat ketika mengenalkan kerabatmu pada saat itu).

2. Peter Pan Complex, sebelumnya abang pengen tahu kalau kamu itu tipe cowok idamannya seperti apa sih? Eh salah, maksud abang kalau di rumah itu pola asuh orang tua kamu seperti apa? hehe.... Fokuss.. fokus! Oia, Peter Pan Complex ini belum termasuk ke dalam gangguan psikologis ya kalau menurut World Health Organization. Jadi, kalau Peter Pan Complex ini merupakan kondisi ketidakmapanan psikologis yang dimiliki seseorang. Abang tau kok kalau Sonya kan sedang mengalami masa transisi dari remaja ke dewasa. (Namun tetap tindakan seperti itu tidak bisa dibenarkan ya). Sementara bagi orang udah dewasa secara psikologis, biasanya dalam hal pengambilan keputusan, pemahaman identitas diri, kemandirian, tanggung jawab dan kontrol emosi bakalan lebih berhati-hati dan melalui pemikiran yang matang.

Peter Pan Complex (PPC) juga akan mengakibatkan orang merasa cemas ketika mereka dievaluasi oleh teman atau orang lain, mengingat sebenarnya PPC kurang senang ketika dikritik. Abang ga nyalahin kamu kok, karena siapa aja pasti pernah melakukan kesalahan ketika memasuki usia kamu.. (*cieee pake kamu HAHAHA)… Oia, katanya di instagram kamu menanggapi hatersmu dengan upload foto dengan hashtag yang gimana gitu ya? No Problem kok.
Saran abang sih minta maaf sama Tuhan dan ibu polwan yang udah kamu lawan itu, manatau mau dijadiin adek angkat kan. (kalau aku sih mau kok jadi ….. kamu). *isisendiri

3. Cinderella Complex, penemu istilah ini Colette Dowling (1981) memang mengangkat istilah ini berdasarkan kisah Cinderella yang digambarkan sebagai wanita yang cantik, anggun, sopan, pekerja keras, mandiri namun difitnah oleh kalangan sosialnya, namun ia tidak mampu mengubah situasi itu sendiri karena memerlukan bantuan dari luar yang lebih kuat darinya. Sebenarnya Cinderella Complex ini muncul karena pengalaman dari si Colette yang pernah meninggalkan suaminya karena merasa tidak cocok lagi. Namun dalam perjalanannya ia memahami bahwa ia membutuhkan sosok pendamping yang kuat sehingga dapat menopang dirinya keluar dari masalah yang ada.

Memang kisah Cinderella ini ga cocok sama pengalamanmu ini, cuman ada sedikit kemiripan dimana Sonya membutuhkan sosok yang kuat pada saat itu untuk keluar dari masalah yang ada pada saat itu. Ya walaupun kalau abang tengok ada mirip-miripnya mukamu sama Cinderella itu, tapi yang dari Medan ya bukan yang dari luar negeri sana.. hahaha

Apabila dalam penjabaran mengenai istilah-istilah psikologi diatas didapatkan kesalahan, mohon diberikan masukan positif ya, biar kita sama-sama belajar.

Yang terakhir nih buat para penggiat dunia maya dimanapun berada yang masih setia untuk membully Sonya, apa ga bosan ya mengomentari kesalahan orang lain. Kayaknya ga perlu seluruh Indonesia yang menasehati, karena mungkin Sonya juga sudah menyesali perbuatannya. Pelajaran bagi Anda yang punya kerabat pejabat negeri ini supaya engga bawa-bawa nama kerabatnya pas ditilang ya, ditilang emang berapa dibandingkan rasa malu ini..


Surat ini khusus buat Sonya dan para followersnya dimanapun berada ya…

*EMS* 8-04-2016