Minggu, 13 Mei 2012

Kesan Perayaan Paskah Fakultas Psikologi di Panti Asuhan Bait Allah

Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat hari minggu buat saudara/i semuanya. Apa kabar? Luuuaaarrrr Biasaaa!! YES! YES! YES! Itulah yang terdengar saat perayaan Paskah Fakultas Psikologi 2012 yang diadakan tadi siang hingga sore. Tampak semua anak panti asuhan beserta para mahasiswa dan mahasiswi Psikologi bersuka cita merayakan Paskah. Perayaan Paskah kali ini mengusung tema: Be Served to Serve, yang mana menurut panitia ini memiliki maksud yaitu bagaimana seseorang yang telah dilayani oleh Kristus baiklah kiranya mau juga untuk melayani orang lain dengan kasih agar pelayanan yang telah Yesus berikan tak terputus hingga akhir zaman.

Sebelumnya saya mengira bahwa penghuni panti asuhan ini rata-rata oleh mereka yang orang tuanya telah tiada. Tetapi setelah mengadakan beberapa percakapan dengan anak-anak panti, ternyata mereka rata-rata masih memiliki orang tua. Dan mereka menghuni panti baru beberapa tahun saja. Mereka mengatakan bahwa orang tua mereka tidak mampu lagi membiayai hidup, sehingga mereka pergi ke Panti Asuhan Bait Allah ini. Sangat miris rasanya setelah mengetahui bahwa ternyata banyak orang tua yang tega membiarkan anaknya tinggal di panti asuhan. Sesulit apapun hidup bersama orang tua pastinya mereka akan lebih memilih tinggal bersama orang tua mereka. Namun orang tua mereka tidak menginginkannya. Ditempat tersebut juga ada anak PBA (Pregnant by Accident).

Dari percakapan bersama anak panti itu saya mendapat poin penting yaitu bagaimana pernikahan itu haruslah direncanakan sematang mungkin, tidak cuma sekedar cinta saja tetapi juga butuh kesiapan mental, fisik maupun materi. Mengapa materi termasuk faktor yang penting, karena saya memiliki keyakinan bahwa tidak ada orang tua yang mau membiarkan anaknya hidup di panti asuhan kecuali orang tua itu termasuk orang tua yang lepas tanggung jawab.

Dan poin penting lainnya adalah bagaimana kita harus mensyukuri berkat yang telah Allah berikan kepada kita. Bahwa banyak orang yang tidak memiliki kesempatan sebaik kesempatan yang telah Allah berikan pada kita. Maka untuk itu berhentilah untuk selalu menuntut lebih kepada orang tua kita, sebab itu tentunya akan menjadi beban juga bagi orang tua kita. Dan poin penting dari tema adalah mengajak kita untuk melayani bagi orang lain sebab kita telah terlebih dahulu dilayani oleh Kristus.

Sekian ya pengalaman Paskah Fakultas Psikologi USU 2012, semoga makna paskah benar-benar tumbuh dan berkembang dalam hidup kita masing-masing. Amin.

4 komentar:

  1. Ada juga bakatmu menulis ya.
    Pesanmu tersampaikan dengan baca tulisan ini.
    Mantap, lain kali bisa lah kita sama-sama menulis dengan topik yang sama. Hehehe..

    BalasHapus
  2. semuanya punya bakat bang, tapi untuk mengekspresikannya kita semua berbeda bang..
    amin bang! semoga banyak yang banyak dan dapat poin pentingnya bang..

    BalasHapus