Batak Toba. Kira-kira masih ada ga sih yang ga tau Batak Toba? (Kalau sampai ada, mungkin dia
khilaf)..
Batak Toba merupakan salah satu yang dikategorikan sebagai suku Batak. Namun sering sekali suku Batak Toba cukup disebut sebagai "orang Batak" saja tanpa ada emblem "Toba". Mungkin ini pengaruh dari keberadaan orang Batak Toba yang bisa ditemukan hampir di seluruh Indonesia, yang membuat orang cukup familiar dengan suku Batak.
Batak Toba memang merupakan suku yang identik dengan kegiatan merantau. Adanya anggapan hagabeon (kesejahteraan), hasangapon (kehormatan) dan hamoraon (kekayaan) akan semakin mudah diperoleh di perantauan membuat orang Batak Toba semakin bersemangat untuk mencoba peruntungan di luar Bona Pasogit.
Saya sendiri merupakan anak dari kedua orang tua yang dulunya pernah merantau puluhan tahun di Kalimantan Barat, dan saya juga berkesempatan untuk besar di Bona Pasogit sejak usia 10 tahun. Saat ini postingan ini terbit saya masih tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Puji Tuhan pada 21 Desember 2015, saya telah menyelesaikan skripsi saya (meja hijau/sidang)...
Saya mengambil penelitian mengenai suku Batak Toba. Karena saya juga merupakan generasi muda Batak Toba yang lahir di luar Bona Pasogit, makanya saya tertarik untuk meneliti mengenai Batak Toba di perantauan. Dalam penelitian ini saya mengambil subjek penelitian mereka yang lahir di Jakarta.
Adapun pada kesempatan ini, saya bakalan menyajikan bagaimana sih suku Batak Toba kelahiran Jakarta memperoleh informasi tentang Batak Toba dan bagaimana implementasinya dalam kehidupan sehari-hari?
Saya mengambil penelitian mengenai suku Batak Toba. Karena saya juga merupakan generasi muda Batak Toba yang lahir di luar Bona Pasogit, makanya saya tertarik untuk meneliti mengenai Batak Toba di perantauan. Dalam penelitian ini saya mengambil subjek penelitian mereka yang lahir di Jakarta.
Adapun pada kesempatan ini, saya bakalan menyajikan bagaimana sih suku Batak Toba kelahiran Jakarta memperoleh informasi tentang Batak Toba dan bagaimana implementasinya dalam kehidupan sehari-hari?
Adapun survey berikut ini terlaksana berkat bantuan teman-teman suku Batak Toba kelahiran Jakarta yang berjumlah 273 orang.
Berikut hasil surveynya!
Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 74% mengetahui silsilah keluarganya dan sebanyak 26% kurang mengetahui silsilah keluarganya. (Hmm.. mudah-mudahan setelah mengisi survey ini langsung nyari tau tentang silsilahnya yaa.)
Orang tua sebagai lingkungan sosial pertama yang dikenal oleh seseorang tentu memiliki peran untuk memberikan sosialisasi terhadap anaknya, berdasarkan hasil survey menunjukkan sebanyak 63% sumber informasi tersebut diperoleh dari orang tua dan sisanya melalui sumber lainnya.
Dalihan natolu merupakan peran yang akan dimiliki oleh setiap individu Batak Toba. Peran yang dimiliki hula-hula, dongan tubu dan boru akan berbeda-beda. Ternyata sebanyak 51% tidak mengetahui apa peran dari dalihan natolu, dan sebanyak 49% mengetahui peran dalihan natolu.
Pesta adat merupakan kegiatan yang cukup sering dilakukan oleh suku Batak Toba, dari 273 subjek yang pernah mengikuti kegiatan adat Batak Toba menunjukkan sebanyak 82% terkesan dengan pesta adat tersebut dan ternyata juga terdapat 18% yang tidak terkesan dengan pesta adat.
Berdasarkan hasil survey menunjukkan bahwa ketika subjek berkenalan dengan orang lain, sebanyak 163 subjek akan mengenalkan marganya juga sementara sebanyak 110 orang tidak turut memperkenalkan marganya.
Pada hasil berikut ini, saya akan memberikan hasil survey yang berkaitan dengan memilih pasangan dalam Batak Toba.
Sebanyak 78% subjek penelitian menginginkan pasangan yang juga memiliki keinginan untuk tetap melaksanakan adat dalam Batak Toba, sedangkan sebanyak 22% tidak menginginkan atau tidak mengharuskan pasangannya untuk melaksanakan adat.
Dalam Batak Toba, pernikahan bukan hanya menyatukan dua orang menjadi satu namun juga menyatukan dua keluarga besar dalam sebuah ikatan adat. Hal ini yang membuat orang tua yang masih memegang teguh adat memiliki harapan untuk memiliki menantu yang juga berasal dari Batak Toba. Berikut merupakan hasil survey yang menunjukkan berapa banyak sih orang tua yang memberikan saran demikian kepada anaknya??
Ternyata dari subjek penelitian menunjukkan angka 78% dari subjek yang pernah disarankan oleh orang tua untuk memiliki pasangan Batak Toba, dan sebanyak 22% subjek yang tidak diberikan saran untuk memilih pasangan Batak Toba.
Hasil survey ini merupakan data tambahan yang saya peroleh selama saya menyebarkan kuesioner penelitian skripsi saya. Hasil ini diharapkan untuk menjadi sedikit gambaran mengenai apa hasil penelitian saya yang nantinya juga akan saya sajikan dalam blog ini..
Terima kasih banyak telah berkunjung ya...
Selamat Tahun Baru 2016, semoga tahun ini menjadi berkat bagi kita semua....
Amiiiiiiiiiinn......
Terima kasih banyak telah berkunjung ya...
Selamat Tahun Baru 2016, semoga tahun ini menjadi berkat bagi kita semua....
Amiiiiiiiiiinn......